UNESCO Menjadikan Musik Reggae Sebagai Warisan Budaya Dunia

UNESCO Menjadikan Musik Reggae Sebagai Warisan Budaya Dunia – Buat kamu yang suka musik reggae wajib berbangga. Soalnya, musik dari Jamaika satu ini telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut UNESCO, musik reggae dapat mewakili suara orang-orang yang termarginalkan. Musik tersebut dinilai dapat dimainkan di berbagai kalangan gender, etnis, dan agama yang berbeda di masyarakat.

UNESCO Menjadikan Musik Reggae Sebagai Warisan Budaya Dunia

“Kontribusi (reggae) terhadap wacana ketidakadilan, perlawanan, cinta, dan kemanusiaan menggarisbawahi dinamika dari elemen-elemen pemikiran, sosial-politik, sensual, dan spiritual yang menjadi satu,” tulis UNESCO dalam situs resminya. sbobet365

Selain punya nilai seni yang tinggi, UNESCO juga menilai bahwa musik reggae secara konsisten menjadi sarana untuk menyuarakan opini publik, pencair suasana, dan cara untuk memuja Tuhan. “Musik (reggae) terus bertindak sebagai suara untuk semua,” tulis UNESCO kembali. judi bola

Saat ini reggae telah dimasukkan ke berbagai tradisi budaya dunia. Di antaranya seperti pengiring prosesi menunggang kuda di Sekolah Menunggang Kuda Spanyol di Wina, pengiring ritual menjinakkan unta di Mongolia, pengiring pertunjukkan boneka di Ceko dan lebih dari 300 budaya tradisional lainnya di dunia. https://americandreamdrivein.com/

“Ini adalah hari bersejarah. Kami sangat, sangat senang. Ke manapun kamu pergi dan mengatakan dari Jamaika, maka jawabannya adalah ‘Bob Marley’,” ujar Menteri Kebudayaan Jamaika, Olivia Grange dilansir Jamaica Observer. Grange telah mewacanakan pengajuan genre reggae sebagai warisan budaya dunia ke PBB sejak 2016 lalu di negaranya.

Musik reggae muncul pada akhir 1960-an dari genre ska dan rocsteady. Hanya saja tempo musik dari kedua genre tersebut dijadikan lebih lambat dan lebih menonjolkan dentum bas dan rhythim gitar.

Genre yang pertama kali dipopulerkan oleh Bob Marley ini juga mendapat pengaruh musik jazz dan blues dari Amerika Serikat. Genre ini cepat menyebar ke AS dan Inggris ketika banyak imigran Jamaika datang ke kedua negara tersebut pasca Perang Dunia II.

Musik reggae berasal dari Jamaika dari dua gaya musik Jamaika serupa yang disebut ska dan rocksteady. Reggae dicirikan dengan ritme backbeat dan progresi kord sederhana. Lirik musik ini umumnya dinyanyikan dalam bahasa Inggris logat Jamaika. Bob Marley dan The Wailers adalah dua musisi reggae yang paling terkenal.

Biarpun berasal dari kombinasi ska dan rocksteady, reggae juga dipengaruhi oleh blues (R&B), jazz Amerika, dan Jamaican mento. Pada akhir tahun 1960-an, baik Jamaika dan AS mengakui reggae sebagai genre musik tersendiri.

Single “Long Shot Bus’ Me Bet” yang dirilis tahun 1967 dan dibawakan The Pioneers secara umum dianggap sebagai rekaman reggae pertama. Karakteristik yang membuat beda musik reggae dari genre lain terletak pada ritmenya.

Lagu lazimnya dimainkan pada tempo 4/4 dengan penekanan pada ketukan. Selain itu daripada, penekanan kerap dilakukan pada ketukan ketiga oleh gitar atau bass drum sehingga memberi nuansa musik Afrika.

Perkusi yang dipakai pada umumnya adalah drum set, tom-tom drum, atau timbales. Sebuah struktur kord sederhana lantas ditambahkan menggunakan gitar, bass gitar, organ, piano, atau keyboard.

Banyaknya band reggae menggunakan terompet, trombone, atau saxophone atau memainkan riff pendek atau countermelody yang kontras dengan vokal.

Kebanyakan lirik reggae dinyanyikan dalam bahasa Inggris logat Jamaika sehingga banyak pendengar yang kesulitan dalam memahami artinya. Beberapa lirik reggae berhubungan dengan Rastafarianisme, agama populer di Jamaika, yang menggunakan ganja sebagai bagian dari sakramen agama.

Salah satu Rastafarian yang terkenal adalah penyanyi dan gitaris Bob Marley. Dimulai pada awal tahun 1970, Marley dikenal secara internasional sebagai anggota The Wailers, bersama dengan Peter Tosh dan Bunny Wailer.

Musisi reggae lainnya yang terkenal yaitu, termasuk Jimmy Cliff, Prince Buster, Desmond Dekker, dan Jackie Mittoo.

Musik reggae biasanya diasosiasikan dengan jiwa muda, pemberontakan, dan anak laki-laki kasar atau “rude boys” dalam budaya Jamaika. Istilah seperti “rude boys” mengacu pada anak laki-laki pengangguran dan suka kekerasan yang sering mengunjungi klub dansa saat reggae mulai berkembang pada tahun 1960.

Seirama musik reggae yang semakin dikenal secara global, asosiasi dengan “rude boy” semakin luntur meskipun musik ini tetap dianggap mewakili pemberontakan dan anti status quo.

Di Indonesia sendiri, menurut penelusuran IndoReggae, musik reggae telah bergaung sejak 1980-an. Sekitar tahun tersebut, band reggae Abreso pertama kali tampil dalam acara Reggae Night di Taman Impian Jaya Ancol.

Karena Reggae Telah Mewabah ke Seluruh Dunia

UNESCO Menjadikan Musik Reggae Sebagai Warisan Budaya Dunia

Para imigran dari Jamaika ke Inggris pascaperang menyebabkan genre musik ini berkembang. Presenter dari BBC Radio 6 Music Don Letts mengatakan tentang signifikansi abadi reggae. “Jika Anda melihat peta dunia, Jamaika adalah pulau kecil yang menghabiskan ratusan tahun di bawah pemerintahan kolonial. Ironisnya, pada abad 21, ia secara kultural telah menjajah planet ini,” jelasnya. Salah satu media berita menulis bahwa musik reggae saat ini tampaknya ada di mana-mana ke pantai-pantai Asia Tenggara dan kamar asrama di Boston seperti halnya di tanah airnya, Jamaika.

Hal ini tak terlepas dari pengaruh musisi-musisinya yang mencapai pengakuan internasional seperti Toots, Maytals dan Bob Marley. Pada saat ini siapa yang tak mengenal Bob Marley, dengan album terkahirnya, Exodus yang menjadi salah satu album terbaik sepanjang masa. “Budaya pulau ini yang dicirikan oleh seni, bahasa, tarian, dan sikapnya terus menangkap imajinasi orang-orang secara global.

Pencobaan sonik yang dibuat di studio Jamaika kini menjadi bagian dari jalinan musik kontemporer. Jamaika adalah bukti kekuatan budaya untuk bertindak sebagai alat untuk perubahan sosial pada tingkat akar rumput,” jelas Letts. Pendaftaran warisan budaya dunia oleh UNESCO telah dilakukan mulai 2008. Hal ini dilakukan sebagai bagian untuk menjaga warisan budaya yang bentuknya bukan fisik. Warisan ‘tak benda’ seperti instrument, artefak, objek, dan ruang budaya yang terkait ini diakui telah merepresentasi komunitas, kelompok dan dalam beberapa kasus individu. Tujuannya adalah untuk menjaga, memastikan rasa hormat, meningkatkan kesadaran dan menyediakan kerjasama dan bantuan internasional. Reggae menambah daftar warisan tak benda yang sebelumnya telah diisi oleh seni batu kering Walling, gelendong penombak Slovenia, gulat Chidaoba Georgia, olahraga lempar Irlandia, upacara meriah dari peternak kuda Kazakh dan lainnya.

Musik reggae emang paling enak di dengar saat bersantai, apalagi di tepi pantai. Wah pastinya makin nikmat. Tapi tau gak sih fakta-fakta dibalik lahirnya musik reggae?

1. Musik Reggae ternyata  memiliki lebih dari 17 sub genre musik lho Stars, walaupun hampir semuanya terdengar sama.

2. Nah buat kamu yang suka mengaitkan rasta dan reggae, sebenarnya mereka tidak berkaitan sama sekali lho Stars. Karena rasta merupakan bentuk dari kepercayaan.

3. Para skinhead adalah pencipta awal musik reggae sebelum para rastafara. Musik tersebut sering dikenal dengan Skinhead Reggae. Symarip adalah salah satu contohnya.

4. Musik reggae pertama kali masuk ke Indonesia melalui para turis luar negeri. Dan identik dengan pantai.

5. Dennis Brown, salah satu musisi reggae terkenal di dunia, telah mengeluarkan 75 album, 67 album kompilasi, 7 live album , dan 7 video dan DVD.

6. Banyaknya orang yang bukan pecinta reggae hanya mendengarkan reggae modern yang dianggap trendi, daripada mendengarkan musik reggae awal seperti karya dari Bob Marley, Dennis Brown dan Jimmy Cliff.